Lemak termasuk ke dalam makronutrien yang berfungsi sebagai cadangan energi, menyerap vitamin larut lemak, dan melindungi organ tubuh. Mengonsumsi lemak secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan menyebabkan obesitas, lemak dapat menghasilkan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan makronutrien lain. Secara umum, lemak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu lemak jenuh (Saturated Fat) dan lemak tak jenuh (Unsaturated Fat).
Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Lemak Jenuh (Saturated Fat) : Lemak jenuh merupakan lemak yang berbentuk padat pada suhu ruang, selain itu lemak ini dikatakan sebagai lemak jahat, karena dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi secara berlebihan. Jenis lemak ini banyak ditemukan pada sumber makanan hewani.
Lemak Tak Jenuh (Unsaturated Fat) : Lemak tak jenuh merupakan lemak yang berbentuk cair (liquid) pada suhu ruang. Lemak tak jenuh sering dikatakan sebagai lemak baik, karena dapat mengurangi risiko peyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol. Jenis lemak tak jenuh ini banyak ditemukan pada sumber makanan nabati dan beberapa sumber hewani.
10 Contoh Lemak Jenuh dan Tak Jenuh :
Contoh Lemak Jenuh :
Mentega
Minyak Sawit
Keju
Susu
Daging Sapi
Daging Babi
Sosis
Gorengan
Krim
Pastry
Contoh Lemak Tak Jenuh :
Alpukat
Minyak Zaitun
Minyak Kanola
Ikan Salmon
Ikan Tuna
Kacang Almond
Kacang Mede
Kacang Kedelai
Biji Bunga Matahari
Biji Labu
Ringkasan
Lemak jenuh sering disebut sebagai lemak jahat, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol, sedangkan lemak tak jenuh sering disebut sebagai lemak baik, karena dapat mengurangi kadar kolesterol. Untuk itu alangkah baiknya kurangi mengonsumsi lemak jenuh, dan lebih sering mengonsumsi lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh ini sebaiknya dikonsumsi sebagai camilan atau sekitar satu sendok makan, karena walaupun lemak yang dikonsumsi merupakan lemak tak jenuh, apabila dikonsumsi secara berlebihan tetap dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Sumber Referensi
0 Komentar